Popular Post

Popular Posts

About

Posted by : adelia nursita sari Minggu, 09 Juli 2017

A.    Perkembangan Perekonomian dan perdagangan Jerman

a.       Neraca Perdagangan Jerman pada bulan Oktober 2015 mengalami surplus sebesar Euro 22,5 milyar, dimana ekspor mencapai Euro 106,2 milyar dan impor sebesar Euro 83,8 milyar. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2014 surplus neraca perdagangan Jerman mengalami peningkatan sebesar Euro 1 milyar. Pada bulan Oktober 2014 ekspor Jerman mencapai Euro 102,9 milyar sedangkan impor Jerman mencapai euro 81,4 milyar.
b.       Dari total ekspor Jerman pada bulan Oktober 2015 senilai Euro 106,2 milyar, sebesar euro 62,7 milyar ditujukan ke negara Uni Eropa sedangkan sisanya sebesar Euro 43,5 miliar ditujukan ke negara di luar wilayah Uni Eropa.
c.       Negara tujuan ekspor utama Jerman adalah Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Belanda, China dan Itali, sedangkan posisi Indonesia terhadap ekspor Jerman berada diurutan ke 48 dibawah Thailand yang berada di urutan ke 41 dan Malaysia yang berada di urutan ke 38. Dari total 1439 jenis produk (HS: 4 digit) yang diekspor oleh Jerman ke dunia, kendaraan bermotor di urutan pertama disusuli oleh suku cadang otomotif, peralatan medis, pesawat terbang, darah manusia/hewan dan bahan bakar.
d.      Dari semua impor Jerman pada bulan Oktober 2015 yang senilai Euro 83,8 milyar, sebanyak Euro 55,3 milyar berasal dari negara Uni Eropa sedangkan sebanyak Euro 28,5 milyar berasal dari negara non anggota Uni Eropa. Negara pengekspor utama ke Jerman adalah Belanda, Perancis, China, Belgium, Itali, Polandia dan Amerika Serikat. Produkproduk utama yang diimpor oleh Jerman adalah kendaraan bermotor, minyak bumi, cadangan kendaraan berat dan peralatan medis. Impor Jerman pada periode Januari - Oktober tahun 2015 bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 4,10%.
e.       Pada periode Januari Oktober 2015 impor Jerman dari Indonesia mengalami peningkatan sebesar 10,99% dibanding periode sebelumnya. Sedangkan impor Jerman dari negara pesaing utama Indonesia mengalami perubahan sebagai berikut: Belanda (+4,01%), Perancis (+0,08%), China (+14,35%), Belgium (0,06%), dan Itali (0,88%). Di sisi lain impor Jerman dari Negara-negara Asean mengalami perubahan sebagai berikut: Vietnam (+35,48%), Malaysia (+16,73%), Philippines (+12,91%), Singapore (+6,21%) dan Thailand (+11,71%).
f.       Pada saat ini posisi Indonesia terhadap impor Jerman berada diurutan ke 37, sedangkan Malaysia berada di urutan 29, Thailand berada di urutan 33 dan Vietnam berada di urutan 25. Penciptaan varietas unggul, peningkatan intensitas kegiatan promosi, jaringan diaspora, pemanfaatan tenaga ahli, inovasi dan diversifikasi produk yang bernilai tambah, peningkatan penggunaan teknologi yang tepat, ketaatan pada produk yang bersertifikasi, dukungan pemerintah seperti kesepakatan dengan Uni Eropa dalam penurunan bea masuk serta seleksi produk dan peserta pameran yang tepat mendorong Negara - negara pesaing utama Indonesia khususnya dari Asia tenggara seperti Vietnam, Thailand dan Philipina semakin menjauh melampaui kinerja ekspor Indonesia ke Jerman.

B.     Perkembangan perdagangan Indonesia Jerman

1.      Pada periode Januari Oktober 2015 neraca perdagangan Indonesia dengan Jerman menunjukkan angka surplus bagi Indonesia sebesar Euro 418,37 juta dimana ekspor Indonesia ke Jerman mencapai nilai Euro 2614,66 juta dan impor Indonesia dari Jerman mencapai nilai Euro 2196,28 juta. Bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2014 neraca perdagangan Indonesia mengalami kenai kan sebesar 1097,17% dimana ekspor Indonesia ke Jerman pada periode tersebut sebesar nilai Euro 2.355,85 juta, sedangkan impor Indonesia dari Jerman mencapai Euro 2320,91 juta
2.       Pada periode Januari Oktober 2015 Ekspor non migas Indonesia ke Jerman mencapai nilai  Euro 2.613,06 juta atau 99,99% dari total ekspor Indonesia yang mencapai nilai Euro 2.614,06 juta. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, dimana ekspor non migas Indonesia tercatat sebesar Euro 2.354,96 juta maka mengalami kenaikan sebesar 9,88%, Posisi Indonesia terhadap impor Jerman berada di urutan ke 37, sedangkan pada tahun 2014 Indonesia masih menempati urutan yang ke 38. Negara pesaing utama Indonesia adalah Belanda yang berada di urutan pertama, sedangkan dari wilayah ASEAN, Vietnam yang berada diurutan ke 25, Malaysia diurutan ke 29 dan Thailand di urutan 33. Produk utama yang diekspor oleh Indonesia ke Jerman, dihitung dari urutan pertama adalah kopra kelapa, alas kaki, minyak kelapa sawit, karet serta layar komputer dan perangkat elektronik yang lain.
3.      Pada periode Januari Oktober 2015 impor Non Migas Indonesia dari Jerman mencapai nilai Euro 2,191,7juta, mengalami penurunan sebesar 5,34% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2014 yang tercatat sebesar 2.315,3 juta. Penurunan impor Indonesia dari Jerman selama beberapa tahun sebelumnya dikarenakan kebijakan pengenaan Pajak Barang Mewah dan menurunnya permintaan impor barang modal untuk mendukung industri di dalam negeri seperti mesin pesawat udara, kendaraan bermotormdan elektronik.

C.     Produk yang di Ekspor Indonesia ke Jerman
·         Industri tekstil dan produk tekstil
·         Elektronik
·         Karet dan produk karet
·         Kelapa sawit
·         Produk hasil hutan
·         Alas kaki
·         Otomotif
·         Udang
·         Kakao
·         Kopi

D.    Produk yang di Impor Jerman ke Indonesia
·         Kendaraan bermotor
·         Mesin – mesin
·         Manufaktur


Referensi :
Nama Kelompok :
Adelia Nursitasari (20216113)
Muhammad Baharudin Alamsyah (24216750)
Shely Apriliana (26216997)


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Adelia Nursita Sari - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -