- Home >
- Menelaah Fraud pada Bank of Credit and Commerce International
Posted by : adelia nursita sari
Rabu, 01 April 2020
Bank of Credit and Commerce International didirikan pada tahun 1972 oleh
Agha Hasan Abedi , seorang pemodal Pakistan. Bank terdaftar di Luxembourg
dengan kantor pusat di Karachi dan London. Pada pertengahan 1970an sebagian
saham dibeli Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan (Presiden Uni Emirat Arab
Pertama dari Abu Dhabi).
BBCI memecah kegiatan bank di 2 tempat yaitu : 1. Luxemburg, London (untukk
bisnis di Eropa dan Timur Tengah) 2. Cayman Island (untuk negara-negara
berkembang). Dalam dua dasawarsa telahberkembang pesat dengan 400 cabang
di 78 Negara,Asset mencapai USD 20 Billion (Rp. 200 Triliun)dan pada waktu itu
menjadi bank swasta nomor 7terbesar di dunia.
Bank of Credit and
Commerce International atau sering disingkat BCCI pada tahun 1980-an tersandung
kasus pencucian uang dengan perkiraan nilai 17,6 miliar poundsterling. BCCI
mendapat reputasi sebagai bankir dalam penyelundupan senjata, kartel narkoba,
dan diktator. Selain itu, BCCI juga disinyalir memiliki hubungan dengan para
pejabat di berbagai negara, dari Argentina sampai Zimbabwe. Kemudian, pada
tahun 1988, subkomite senat Amerika Serikat ditunjuk untuk menyelidiki tuduhan
terhadap BCCI tersebut. BCCI pun dinyatakan bersalah atas pencucian uang dan
didenda 11,3 juta poundsterling.
Pada bulan Juli
1991, BBCI jatuh akibat internal fraud yang mencapai ± USD 4 Miliar dan berbagai kewajiban yang mencapai ±USD 14
Miliar. BCCI merupakan salah satu skandal terbesar dalam sejarah keuangan
dengan kecurangan $20 Miliar lebih pencurian. Lebih dari $13 Miliar dana
unaccounted (dana yang belum ditemukan). Rekening BCCI digunakan untuk berbagai
operasi ilegal seperti :
1. Transfer uang dan senjata
2. Terkait dengan skandal Iran-Contra
3. Pembiayaan mmujahidin Afghanistan selama Perang Afghanistan
melawan Uni Soviet
4. Pemberontakan Contras Nicaragua
5. Money Laundering hasil dari perdagangan heroin di perbatasan Pakistan dan
Afghanistan, dan untuk meningkatkan aliran narkotika ke Eropa dan pasar AS.
Dan terdapat fraud lainnya seperti:
1. Kualitas Aset yang buruk, Khususnya bersarnya kredit macet
karena kredit fiktif & pemberian pinjaman kepada peilik dan pemegang
dahamnya sendiri.
2. Penipuan/fraud kredit fiktif, trading, manipulasi rekening
& tidak mencatat simpanan nasabah.
3. Tidak menjalankan operasional bank dengan prinsip
kehati-hatian (prudential banking)
4. Melakukan pencucian uang
BCCI memanfaatkan
struktur organisasinya (gambar dibawah ini) yang rumit “terpecah di beberapa
negara” dan sikap “saling lempat tanggungjawab” diantara pengawas bank di
Eropa. Luxemburg tidak mengawasi BCCI karena dinegara itu tidak terdapat
kegiatan. Pada saat itu Inggris (pengawasan pada waktu it ada di Bank of
England) juga tida mau mengawasi bank yang izin operasinya bukan di Inggris.
Pada tahun 1990,
Price Waterhouse melakukan audit dan mengungkapkan adanya kerugian ratusan juta
dollar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Terdapat ketidakberesan yang
paling serius, yaitu BCCI memberikan kredit kepada pemegang sahamnya sendiri
sebesar USD 1,48 Miliar dengan menggnakan saham BCCI sebagai jaminan. Kasus tersebut
dilakukan oleh para petinggi BCCI yang merupakan bankir-bankir dunia yang berpengalaman
yang sudah bertekad membuat kegiatan mereka tidak terendus publik, melakukan
penipuan dalam skala luas dan menghindari deteksi. Akhirnya pada Juli 1991 Otoritas
Keuangan Inggris menutup BCCI diikuti oleh Luxemburg,Cayman Island dan
negara-negara lain dimana tempat BCCI mempunyai kegiatan bisnis.
Deloittle &
Touche sebagai likuidatornya, melayangkan gugatan hukumnya melawan Price
Waterhouse yang akhirnya diselesaikan dengan nilai kesepakatan US$175 juta
ditahun 1998. Tuntutan hukum selanjutnya melawan Presiden Uni Emirat Arab yaitu
Zayed selak pemegang saham terbesar, diluncurkan ditahun 1999 dengan nilai ± US $400juta. Lalu menuntut Bank of England sebesar US $1 Miliar atas
dugaan kegagalan menjalankan tanggungjawabnya sebagai regulator.
Kesimpulan :
Bank of Credit and
Commerce International memiliki banyak fraud didalamnya salah satunya Money
Laundring. Kasus tersebut melibatkan para petinggi BCCI dengan memanfaatkan
struktur organisasinya. Hingga pada akhirnya BBCI ditutup paksa pada tahun 1991
dengan internal fraud yang mencapai ± USD 4 Miliar dan
berbagai kewajiban yang mencapai ±USD 14 Miliar, $20 Miliar lebih pencurian dan
lebih dari $13 Miliar dana unaccounted (dana yang belum ditemukan). Sehingga Deloittle & Touche melayangkan
gugatan hukumnya melawan Price Waterhouse yang diselesaikan dengan nilai
kesepakatan US$175 juta ditahun 1998. Tuntutan melawan Zayed diluncurkan dengan
nilai ± US $400juta. Lalu menuntut Bank of England sebesar US $1 Miliar atas
dugaan kegagalan menjalankan tanggungjawabnya sebagai regulator.
Sumber:
Navigation