Popular Post

Popular Posts

About

Posted by : adelia nursita sari Jumat, 03 Januari 2020


            Upah Minimum Propinsi (UMP) adalah Upah Minimum yang berlaku untuk seluruh Kabupaten/Kota di satu Provinsi. Upah minimum ini di tetapkan setiap satu tahun sekali oleh Gubernur berdasarkan rekomendasi Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah (sekarang Dewan Pengupahan Provinsi). Penetapan upah minimum propinsi selambat-lambatnya 60 hari sebelum tanggal berlakunya upah minimum, yaitu tanggal 1 Januari.
            Upah minimum secara konseptual merupakan batas minimal upah bulanan terendah dalam suatu wilayah, yang terdiri atas upah pokok termasuk tunjangan tetap, yang ditetapkan oleh Gubernur sebagai jaring pengaman pekerja. Upah minimum biasanya diteken setiap 1 November atas rekomendasi dari Dewan Pengupahan yang terdiri dari perwakilan serikat buruh, pengusaha dan pemerintah. Penetapan Upah Minimum didasarkan pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Adapun KHL itu sendiri dihitung berdasarkan kebutuhan hidup pekerja dalam memenuhi kebutuhan mendasar yang meliputi kebutuhan akan pangan 2100 kkal perhari, perumahan, pakaian, pendidikan dan sebagainya.
            Untuk menetapkan KHL tersebut, Dewan Pengupahan biasanya melakukan survei terlebih dahulu di wilayahnya. Sehingga KHL yang dimaksud merupakan kebutuhan hidup yang ada berada dalam konteks wilayah tersebut. Itu yang menjadi dasar penetapan upah minimum. Untuk itu, upah minimum akhirnya bisa berbeda-beda di tiap wilayah. Karena KHL di setiap wilayah juga berbeda-beda nilainya. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh daya beli dan inflasi di daerah tersebut.

Provinsi
Upah Minimum Provinsi
2018
2019
Provinsi Aceh
Rp2.717.750
Rp2.935.985
Provinsi Sumatera Utara
Rp2.132.188
Rp2.303.402
Provinsi Sumatera Barat
Rp2.119.067
Rp2.289.228
Provinsi Riau
Rp2.464.154
Rp2.662.025
Provinsi Kepulauan Riau
Rp2.563.875
Rp2.769.754
Provinsi Jambi
Rp2.243.718
Rp2.423.888
Provinsi Sumatera Selatan
Rp2.595.995
Rp2.804.453
Provinsi Bangka Belitung
Rp2.755.443
Rp2.976.705
Provinsi Bengkulu
Rp1.888.741
Rp2.040.406
Provinsi Lampung
Rp2.074.673
Rp2.241.269
Provinsi DKI Jakarta
Rp3.648.035
Rp3.940.972
Provinsi Jawa Barat
Rp1.544.360
Rp1.668.372
Provinsi Banten
Rp2.099.385
Rp2.267.965
Provinsi Jawa Tengah
Rp1.486.065
Rp1.605.396
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Rp1.454.154
Rp1.570.922
Provinsi Jawa Timur
Rp1.508.894
Rp1.630.058
Provinsi Bali
Rp2.127.157
Rp2.297.967
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rp1.825.000
Rp1.971.547
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Rp1.660.000
Rp1.793.298
Provinsi Kalimantan Utara
Rp2.559.903
Rp2.765.463
Provinsi Kalimantan Barat
Rp2.046.900
Rp2.211.266
Provinsi Kalimantan Tengah
Rp2.412.305
Rp2.615.735
Provinsi Kalimantan Selatan
Rp2.454.671
Rp2.651.781
Provinsi Kalimantan Timur
Rp2.543.331
Rp2.747.560
Provinsi Sulawesi Utara
Rp2.824.286
Rp3.051.076
Provinsi Sulawesi Barat
Rp2.193.530
Rp2.369.670
Provinsi Sulawesi Tengah
Rp1.965.232
Rp2.123.040
Provinsi Sulawesi Tenggara
Rp2.177.052
Rp2.351.869
Provinsi Sulawesi Selatan
Rp2.647.767
Rp2.860.382
Provinsi Gorontalo
Rp2.206.813
Rp2.384.020
Provinsi Maluku
Rp2.222.220
Rp2.400.664
Provinsi Maluku Utara
Rp2.147.022
Rp2.319.427
Provinsi Papua Barat
Rp2.667.000
Rp2.881.160
Provinsi Papua
Rp2.895.650
Rp3.128.170
            Dari tabel yang penulis rangkum di atas, terlihat jelas ya bahwa UMP tertinggi masih dipegang DKI Jakarta sementara UMP terendah masih dipegang oleh provinsi DI Yogyakarta. Hal ini tentu saja berkaitan erat dengan biaya hidup di provinsi masing-masing. Dengan demikian, upah minimum tidak dapat disamakan di setiap daerah karena daya beli masyarakat dan nilai kebutuhannya juga berbeda-beda.

Sumber :

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Adelia Nursita Sari - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -