Recent post
Archive for 2016
PengertianMarketing mix
Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang
merupakan inti dari system pemasaran perusahaan. Yakni : produk, struktur
harga, kegiatan promosi dan system distribusi. Yang dapat dijalankan untuk
bisnis kita dengan menjalankannya secara bersamaan atau gabungan.
Unsur-Unsur dalam Marketing Mix
·
Product (produk)
Produk (product),
adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan produk atau
jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada
dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi
bermacam-macam produk atau jasa.
·
Price (harga)
Harga (price), adalah
suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat
bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan
harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagi variabel yang bersangkutan.
·
Place (distribusi)
Distribusi (place),
yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai untuk menyalurkan
produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan
sistem distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik.
·
Promotion (promosi)
Promosi (promotion),
adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar
tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan
pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.
·
Physical Evidence
(sarana fisik)
Sarana fisik (Physical
Evidence), merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk
membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk
dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan,
logo, warna dan barang-barang lainnya.
·
People (orang)
Orang (People), adalah
semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam penyajian jasa sehingga dapat
mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah pegawai perusahaan,
konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian
karyawan dan penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan
penyampaian jasa.
·
Process (proses)
Proses (Process),
adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan
untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti sesuatu untuk
menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran
pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan
jasa sebagai bagian jasa itu sendiri.
Apakah Markering Mix Sama Untuk Semua Barang ?
Marketing mix akan
berbeda untuk setiap jenis barang atau jasa yang di tawarkan hal ini tergantung
dari jenis barang atau jasa yang di tawarkan. Misal untuk jenis usaha dengan
sistem online dan bukan online meskipun keduanya menjual barang yang sama namun
intensitas promosi yang dilakukan penjual online harus lebih banyak dilakukan
untuk penjual onlin dibandingkan dengan yang tidak online misalnya membuka
gerai atau toko. Hal ini menunjukan diperlukannya proporsi yang tepat antara
place dengan promotion. Berbeda tempatnya akan berbeda pula strategi
promosinya. Sehingga berbeda jenis bisnis yang dijalankan marketing mixnya pun
akan berbeda
Orientasi Pasar
Orientasi pasar
merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan sejalan dengan meningkatnya
persaingan global dan perubahan dalam kebutuhan pelanggan dimana perusahaan
menyadari bahwa mereka harus selalu dekat dengan pasarnya. Narver dan
Slater (1990, p.21) mendefinisikan orientasi pasar sebagai budaya organisasi
yang paling efektif dalam menciptakan perilaku penting untuk penciptaan nilai
unggul bagi pembeli serta kinerja dalam bisnis.
Contoh perusahaan yang
menggunakan orientasi pasar adalah TOYOTA , PT UNILEVER dan lain sebagainya
manfaat untuk produsen dalam jangka panjang adalah mencapai keunggulan bersaing
dari fokus ke luar dan berorientasi pada pasar. isu penting dalam pengembangan
keunggulan bersaing meliputi, upaya menciptakan nilai konsumen, menjaga
kepuasan konsumen, membangun hubungan jangka panjang
perusahaan yang tidak
menggunakan orientasi pasar tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya
hal ini di sebabkan karena pengetahuan yang sedikit tentang persaingan dan
kebutuhan pelanggan dengan begitu pelanggan akan lebih tertarik kepada pesaing yang
memiliki penawaran yang lebih baik
Pengaruh Harga Terhadap Produsen dan Konsumen
harga dapat memberikan
dorongan bagi produsen itu disebabkan karena produsen memiliki prinsip ekonomi
yaitu dengan cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang produksi
sesuai yang diharapkan.
Contoh tindakan
produsen yang berdasarkan prinsip ekonomi, diantaranya ;
Ø
Menggunakan bahan
mentah berkualitas tinggi dengan harga murah
Ø
Menetukan lokasi
pabrik yang dekat dengan bahan baku
Ø
Memilih
dan menetapkan barang yang akan diproduksi
Ø
Menetapkan jumlah
tenaga kerja dan alat-alat produksi agar biaya produksi dapat ditekan serendah-rendahnya
Ø
Membuat
analisis kebutuhan pasar agar barang yang diproduksi dapat laku terjual
Ø
Produsen selalu mengusahakan
agar hasil produksinya dibeli konsumen dengan harga terjangkau dengan mutu yang
baik dan mampu bersaing
Ø
Memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya
pengaruh harga bagi
konsumen dalam menetapkan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut adalah
beberapa faktor yang menjelaskan bahwa mengapa harga mempengaruhi konsumen
dalam menentukan pembeliannya
Ø
Harga yang tidak tepat
akan berakibat tidak menarik bagi para pembeli untuk membeli barang
tersebut. Penetapan harga jual barang yang tepat tidak juga selalu berarti
bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau serendah mungkin.
Ø
Ketika harga naik
produsen juga akan menaikkan produksi sedangkan konsumen akan mengurangi
pembelian, sebaliknya jika harga turun produsen akan mengurangi produksi agar
barangnya laku di pasar dan konsumen akan membeli ataupun mengkonsumi lebih
banyak.
Ø
Banyaknya perusahaan
perusahaan lain dalam binis menyebabkan terjadinya persaingan yang tinggi untuk
dapat menjaga posisinya dan bertahan, perusahaan harus memahami karakteristik
konsumen mereka dan memahami bagaimana konsumen dalam memutuskan pembelian,
dengan memahami perilaku konsumen dalam proses pengambil keputusan, maka
perusahaan akan dapat mempengaruhinya, sehingga konsumen tersebut nantinya akan
menggunakan produk mereka.
Ø
Sering dijumpai bahwa
apabila harga barang tertentu itu rendah maka banyak konsumen justru tidak
senang karena dengan harga yang murah itu maka semua orang dapat memakai barang
tersebut. Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang
menghasilkan penerimaan penjualan, sedang unsur lain hanyalah unsur biaya saja.
Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan
yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut.
Tingkat harga yang ditetapkan perusahaan berperan bagi konsumen dalam
menentukan keputusan pembeliannya, karena dalam keputusan pembeliannya konsumen
mengharapkan kualitas dan performa sesuatu produk atau jasa, harga dan biaya
yang tidak terlalu mahal dalam artian sepadan dengan kualitas produk,
keuntungan sosial sebagai hasil dari pembelian tersebut.
Sumber:
Sumber:
“Pengantar Bisnis Modern”
Dr.Basu Swastha DH.,SE.,MBA , Ibnu Sukotjo W.SE
Teori Tentang Upah
a. Teori tawar manawar
Menyatakan bahwa tingkat upah ditentukan oleh
tawar menawar di pasaran tenaga kerja. Pembeli ialah pengusaha yang membutuhkan
tenaga kerja dan penjualnya ialah calon karyawan, mungkin juga melalui
organisasi tenaga kerja sebagai perwakilan mereka. Jika titik keseimbangan yang
dicapai itulah yang menetapkan besarnya upah.
b. Teori standar hidup.
Didasarkan atas keyakinan bahwa buruh harus
dibayar secara layak agar dapat memenuhi kebutuhan standar hidupnya. Standar
hidup ini diartiakn cukup untuk membiayai keperluan hidup seperti makanan,
pakaian, perumahan, rekreasi, pendidikan dan perlindungan asuransi. Tidak ada
suatu cara yang dapat dipakai untuk menetapkan upah ini, dan pada umumnya
penetapan upah merupakan kombinasi dari berbagai pertimbangan.
Perbedaan
a. Upah adalah jumlah keseluruhan yang ditetapkan
sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh karyawan meliputi masa atau
syarat-syarat tertentu
b. Bonus adalah kompensasi tambahan yang
diberikan kepada seorang karyawan yang nilainya di atas gaji normalnya. Bonus
bisa digunakan sebagai penghargaan terhadap pencapaian tujuan-tujuan spesifik
yang ditetapkan oleh perusahaan, atau untuk dedikasinya kepada perusahaan
c. Kompensasi adalah seluruh imbalan yang
diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi.
Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan
kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada
organisasi / perusahaan tempat ia bekerja.
d.
Gaji adalah suatu bentuk pembayaran
periodik dari seorang atasan pada karyawannyayang
dinyatakan dalam suatu kontrak kerja. Dari sudut
pandang pelaksanaan bisnis, gaji dapat dianggap sebagai biaya yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sumber daya manusiauntuk menjalankan operasi,
dan karenanya disebut dengan biaya personel atau biaya gaji
PENGERTIAN DARI :
a. Outsourcing penggunaan tenaga kerja dari
luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu yang
spesifik. Dari pengertian tersebut, kita mendapatkan minimal dua hal yang musti
dijelaskan, yaitu perusahaan outsourcing dan jenis pekerjaan yang umum di
serahkan kepada tenaga dari luar tersebut.
b. Motivasi adalah proses yang
menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorangindividu untuk
mencapai tujuannya.[1] Tiga
elemen utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan
ketekuna
c. Job
description (deskripsi pekerjaan) atau deskripsi posisi adalah
pernyataan tertulis yang menjelaskan mengapa pekerjaan ada, apa yang dilakukan
pemegang pekerjaan sebenarnya, bagaimana mereka melakukannya dan dalam kondisi
apa pekerjaan itu dilakukan. Tidak ada format standar yang digunakan untuk
menulis deskripsi pekerjaan; format, pada kenyataannya, tergantung pada
preferensi manajemen dan bagaimana deskripsi pekerjaan akan digunakan.
d. Separation atau pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah
pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja atau buruh dan pengusaha
Kegiatan Manajemen Produksi yang Memikirkan Pelestarian Lingkungan
·
Reuse, atau
penggunaan kembali adalah suatu teknologi yang memungkinkan suatu limbah dapat
digunakan kembali tanpa mengalami perlakukan fisika/kimia/biologi.
·
Reduction, atau
pengurangan limbah pada sumbernya adalah teknologi yang dapat mengurangi atau
mencegah timbulnya pencemaran di awal produksi misalnya substitusi bahan baku
yang ber B3 dengan B9 segregasi tiada.
·
Recovery, adalah
teknologi untuk memisahkan suatu bahan atau energi dari suatu limbah untuk
kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan
fisika/kimia/biologi.
·
Recycling, atau
daur ulang adalah teknologi yang berfungsi untuk memanfaatkan limbah dengan
memprosesnya kembali ke proses semula yang dapat dicapai melalui perlakuan
fisika/kimia/biologi.
1.
Melaksanakan Pelayanan Kepada Pelanggan
1.
Mencatat pesanan pelanggan
Langkah pertama yang dilakukan oleh pelanggan dalam membeli barang/jasa adalah dengan memesannya terlebih dahulu. Adanya pesanan dari pelanggan merupakan awal terjadinya transaksi jual-beli. Setiap pesanan yang diminta pelanggan harus segera dilayani dengan cara didengarkan dan dicatat. Kemudian mengecek kembali apakah ada perubahan jenis dan jumlah pesanan atau tidak, kapan jadwal atau waktu pengiriman barang.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pelanggan dalam memesan barang/jasa yang dibutuhkan, yaitu:
1.Memesan barang/jasa secara langsung (datang di perusahaan)
2.Memesan barang/jasa dengan surat pesanan
3.Memesan barang/jasa dengan menggunakan sarana telekomunikasi, seperti telepon, telex, faksimili dan e-mail/internet.
Pesanan pelanggan harus segera dicatat oleh pelayan atau penjual, baik menggunakan buku nota penjualan maupun menceklist daftar barang. Seorang pelayan atau penjual harus cekatan dalam melakukan pencatatan pesanan pelanggan, agar tidak terjadi kekeliruan dalam hal jumlah maupun jenis barang/jasa yang dipesan oleh pelanggan.
Langkah pertama yang dilakukan oleh pelanggan dalam membeli barang/jasa adalah dengan memesannya terlebih dahulu. Adanya pesanan dari pelanggan merupakan awal terjadinya transaksi jual-beli. Setiap pesanan yang diminta pelanggan harus segera dilayani dengan cara didengarkan dan dicatat. Kemudian mengecek kembali apakah ada perubahan jenis dan jumlah pesanan atau tidak, kapan jadwal atau waktu pengiriman barang.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pelanggan dalam memesan barang/jasa yang dibutuhkan, yaitu:
1.Memesan barang/jasa secara langsung (datang di perusahaan)
2.Memesan barang/jasa dengan surat pesanan
3.Memesan barang/jasa dengan menggunakan sarana telekomunikasi, seperti telepon, telex, faksimili dan e-mail/internet.
Pesanan pelanggan harus segera dicatat oleh pelayan atau penjual, baik menggunakan buku nota penjualan maupun menceklist daftar barang. Seorang pelayan atau penjual harus cekatan dalam melakukan pencatatan pesanan pelanggan, agar tidak terjadi kekeliruan dalam hal jumlah maupun jenis barang/jasa yang dipesan oleh pelanggan.
2.
Pencatatan kebutuhan pelanggan
Pencatatan kebutuhan pelanggan berbeda dengan pencatatan pesanan pelanggan. Pencatatan pesanan pelanggan hanya mencakup jenis, bentuk, model, jumlah dan harga barang. Sedangkan pencatatan kebutuhan pelanggan menyangkut obyeknya, yaitu sifat dan tingkat konsumsi, kebiasaan, atau waktu kebutuhan. Pencatatan kebutuhan pelanggan berdasarkan berdasarkan ceklist merupakan tindakan yang dapat menggambarkan obyek ceklist, yaitu pencatatan kebutuhan pelanggan sebagai daftar pemeriksaan terhadap faktor-faktor yang diinginkan oleh pelanggan.
Obyek ceklist tersebut diantaranya sebagai berikut.
1.Sifat dan tingkat konsumsi
Sifat-sifat pelanggan yang perlu dicatat adalah apa saja pelayanan yang paling disukai oleh pelanggan. Tingkat konsumsi pelanggan yang harus dicatat adalah apakah pelanggan lebih menyukai barang tahan lama (durable goods) atau barang tidak tahan lama (non durable goods) atau apakah jumlah barang yang diinginkan pelanggan banyak atau tidak. Hal ini dilakukan agar penjual dapat menetapkan prioritas produk yang paling disukai oleh pelanggan.
2.Kebiasaan pelanggan
Kebiasaan pelanggan dalam membeli suatu barang/jasa perlu diperhatikan dan dicatat. Oleh karena itu pelayan atau penjual hendaknya mengetahui hal-hal berikut.
•Apa saja barang-barang yang dibutuhkan pelanggan
•Apa saja yang diperhatikan oleh pelanggan dalam membeli barang
•Apakah pelanggan membutuhkan atau menginginkan barang yang bersifat khusus (merek, kualitas, antik dan sebagainya)
3.Waktu kebutuhan pelanggan
Waktu kebutuhan pelanggan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dan dicatat oleh penjual. Dalam hal ini penjual perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
•Pada waktu kapan pelanggan memperbaiki atau mengganti barang yang dibutuhkannya, apakah harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.
•Kapan pelanggan mengkonsumsi barang tertentu, apakah pada awal bulan/tahun, akhir bulan/tahun, ataukah pada hari-hari besar tertentu.
Berdasarkan konsep tindakan, penggunaan system ceklist dapat mewujudkan akurasi pelayanan, yaitu melayani kebutuhan pelanggan secara cepat, tepat, dan akurat. Suatu pelayanan dikatakan akurat jika pelayan atau penjual dapat menghindari kekeliruan, seperti salah mencatat, salah menentukan harga, dan salah dalam penyerahan barang.
Pencatatan kebutuhan pelanggan berbeda dengan pencatatan pesanan pelanggan. Pencatatan pesanan pelanggan hanya mencakup jenis, bentuk, model, jumlah dan harga barang. Sedangkan pencatatan kebutuhan pelanggan menyangkut obyeknya, yaitu sifat dan tingkat konsumsi, kebiasaan, atau waktu kebutuhan. Pencatatan kebutuhan pelanggan berdasarkan berdasarkan ceklist merupakan tindakan yang dapat menggambarkan obyek ceklist, yaitu pencatatan kebutuhan pelanggan sebagai daftar pemeriksaan terhadap faktor-faktor yang diinginkan oleh pelanggan.
Obyek ceklist tersebut diantaranya sebagai berikut.
1.Sifat dan tingkat konsumsi
Sifat-sifat pelanggan yang perlu dicatat adalah apa saja pelayanan yang paling disukai oleh pelanggan. Tingkat konsumsi pelanggan yang harus dicatat adalah apakah pelanggan lebih menyukai barang tahan lama (durable goods) atau barang tidak tahan lama (non durable goods) atau apakah jumlah barang yang diinginkan pelanggan banyak atau tidak. Hal ini dilakukan agar penjual dapat menetapkan prioritas produk yang paling disukai oleh pelanggan.
2.Kebiasaan pelanggan
Kebiasaan pelanggan dalam membeli suatu barang/jasa perlu diperhatikan dan dicatat. Oleh karena itu pelayan atau penjual hendaknya mengetahui hal-hal berikut.
•Apa saja barang-barang yang dibutuhkan pelanggan
•Apa saja yang diperhatikan oleh pelanggan dalam membeli barang
•Apakah pelanggan membutuhkan atau menginginkan barang yang bersifat khusus (merek, kualitas, antik dan sebagainya)
3.Waktu kebutuhan pelanggan
Waktu kebutuhan pelanggan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dan dicatat oleh penjual. Dalam hal ini penjual perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
•Pada waktu kapan pelanggan memperbaiki atau mengganti barang yang dibutuhkannya, apakah harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.
•Kapan pelanggan mengkonsumsi barang tertentu, apakah pada awal bulan/tahun, akhir bulan/tahun, ataukah pada hari-hari besar tertentu.
Berdasarkan konsep tindakan, penggunaan system ceklist dapat mewujudkan akurasi pelayanan, yaitu melayani kebutuhan pelanggan secara cepat, tepat, dan akurat. Suatu pelayanan dikatakan akurat jika pelayan atau penjual dapat menghindari kekeliruan, seperti salah mencatat, salah menentukan harga, dan salah dalam penyerahan barang.
3.
Penegasan kembali kebutuhan pelanggan
Setiap pesanan yang diminta atau dibutuhkan pelanggan harus diperhatikan dan dicatat. Catatan tersebut kemudian dicek dan ditegaskan kembali kepada pelanggan apakah barang-barang yang dipesan jumlah dan jenisnya tidak berubah, kapan waktu pengiriman barang akan dilakukan, dan bagaimana cara pembayarannya. Untuk menghindari kekeliruan pelayan atau penjual hendaknya menegaskan kembali semua kebutuhan pelanggan dan melakukan pengecekan atas hal-hal sebagai berikut.
• Mengecek keadaan barang
• Cara pengiriman barang
• Cara pembayaran
• Alat dan tempat pembayaran
• Ongkos angkut barang yang dipesan
• Pembungkusan atau pengepakan barang
Setiap pesanan yang diminta atau dibutuhkan pelanggan harus diperhatikan dan dicatat. Catatan tersebut kemudian dicek dan ditegaskan kembali kepada pelanggan apakah barang-barang yang dipesan jumlah dan jenisnya tidak berubah, kapan waktu pengiriman barang akan dilakukan, dan bagaimana cara pembayarannya. Untuk menghindari kekeliruan pelayan atau penjual hendaknya menegaskan kembali semua kebutuhan pelanggan dan melakukan pengecekan atas hal-hal sebagai berikut.
• Mengecek keadaan barang
• Cara pengiriman barang
• Cara pembayaran
• Alat dan tempat pembayaran
• Ongkos angkut barang yang dipesan
• Pembungkusan atau pengepakan barang
4.
Mewujudkan kebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelanggan akan terwujud apabila pelayan atau penjual telah menerapkan prinsip pelayanan prima. Kepuasan pelanggan merupakan refleksi dari terpenuhinya harapan dan kebutuhannya. Oleh karena ituperusahaan bisnis atau penjual dalam mewujudkan kepuasan pelanggan perlu meningkatkan kualitas pelayanannya. Peningkatan kualitas pelayanan antara lain dengan melakukan pendekatan kaize. Kaizen berasal dari bahasa Jepang, yaitu kai dan zen. Kai artinya perubahan dan zen artinya baik. Jadi, Kaizen dapat diartikan sebagai suatu pedoman untuk melakukan perubahan pelayanan agar menjadi lebih baik.
Kebutuhan pelanggan akan terwujud apabila pelayan atau penjual telah menerapkan prinsip pelayanan prima. Kepuasan pelanggan merupakan refleksi dari terpenuhinya harapan dan kebutuhannya. Oleh karena ituperusahaan bisnis atau penjual dalam mewujudkan kepuasan pelanggan perlu meningkatkan kualitas pelayanannya. Peningkatan kualitas pelayanan antara lain dengan melakukan pendekatan kaize. Kaizen berasal dari bahasa Jepang, yaitu kai dan zen. Kai artinya perubahan dan zen artinya baik. Jadi, Kaizen dapat diartikan sebagai suatu pedoman untuk melakukan perubahan pelayanan agar menjadi lebih baik.
5.
Mengucapkan terima kasih dengan harapan pelanggan kembali
Mengucapkan terima kasih kepada pelanggan yang telah membeli barang/jasa sangatlah penting agar mereka kembali berbelanja. Prinsip ini merupakan bagian dari pelaksanaan pelayanan prima menurut konsep tindakan. Pelayan atau penjual harus berusaha untuk selalu mengahargai pelanggan dan melayaninya sampai selesai transaksi jual-beli. Tindakan pelanggan yang profesional dalam menutup transaksi jual beli adalah dengan mengucapkan terima kasih kepada pelanggan. Pernyataan terima kasih kepada pelanggan tidak hanya diungkapkan melalui kata-kata, tetapi dapat pula dengan memberikan bonus atau diskon. Pernyataan terima kasih kepada pelanggan eksternal tetap biasanya diberikan setiap tahun, misalnya bingkisan lebaran atau bingkisan hari raya yang lain.
Mengucapkan terima kasih kepada pelanggan yang telah membeli barang/jasa sangatlah penting agar mereka kembali berbelanja. Prinsip ini merupakan bagian dari pelaksanaan pelayanan prima menurut konsep tindakan. Pelayan atau penjual harus berusaha untuk selalu mengahargai pelanggan dan melayaninya sampai selesai transaksi jual-beli. Tindakan pelanggan yang profesional dalam menutup transaksi jual beli adalah dengan mengucapkan terima kasih kepada pelanggan. Pernyataan terima kasih kepada pelanggan tidak hanya diungkapkan melalui kata-kata, tetapi dapat pula dengan memberikan bonus atau diskon. Pernyataan terima kasih kepada pelanggan eksternal tetap biasanya diberikan setiap tahun, misalnya bingkisan lebaran atau bingkisan hari raya yang lain.
Sumber :
1. Alasan Pentingnya Seorang Akuntan
dalam Fungsi Manajemendalam Sebuah Perusahaan
Semakin besar perusahaan, semakin penting peranan seorang akuntan didalamnya. Sistem akuntansi
yang baik akan mengakibatkan sukses bagi perusahaan.sistem akuntansi tersebut
harus memberikan system informasi keuangan yang akan membantu dalam
memperkirakan hasil-hasil operasi ,pengawasan fasiltas dan membantu dalam
perencanaan. Secara terperinci dapatlah dikatakan bahwa sistem akuntansi harus
:
a. Memberikan suatu kriteria tertulis
tentang transaksi financial perusahaan
b. Memberikan laporan financial secara
periodis untuk meringkas hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan
c. Memberikan laporan secara periodis
untuk meringkas dan membantu pengawasan biaya produksi
d. Memberikan informasi unntuk
perencanaan jangka panjang, karena dapat membantu penyusunan anggaran, aliran
kas dan perkiraan kapasitas produksi.
e. Memberikan data finansial untuk
pengambilan keputusan baik secara rill maupun proyeksi
f.
Dapat
digunakan untuk pemeriksaan intern dengan memberikan data finansial yang dapat dipercaya
g. Memberikan data untuk menentukan
pajak pendapatan, pajak kekayaan dan laporan lain yang diperlukan pemerintah
Manajemen dari semua perusahaan, baik itu besar maupun kecil,
akan selalu membutuhkan informasi tersebut. Oleh karena itu, seorang akuntan sangat
dibutuhkan dalam setiap perusahaan,karna manajemen dalam suatu perusahaan harus
mengetahuinya dan dapat menggunakan untuk mencapai operasi dan hasil yang
menguntungkan.
2. Makna dari Persamaan Akuntan
Persamaan akuntansi merupakan persamaan untuk menggambarkan hubungan
antara elemen-elemen dalam laporan keuangan. Ketiga elemen laporan keuangan
yang pertama (aset, kewajiban ekuitas) berada di laporan neraca. Kedua elemen
berikutnya (pendapatan dan beban) berada di laporan laba
rugi. Elemen-elemen laporan keuangan yang utama ada 5, yaitu aset,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Pemahaman terhadap persamaan
akuntansi diperlukan untuk mempermudah kita dalam praktik praktik akuntansi.
Dengan mempelajari persamaan akuntansi kita dapat dengan mudah
mengklasifikasikan setiap transaksi kedalam elemen elemen tertentu dalam
laporan keuangan. Pada pencatatan akuntansi dengan model double entry.
Keseimbangan antara sisi yang satu dengan sisi lainnya sangatlah penting.
Adanya ketidakseimbangan menunjukkan adanya kesalahan dalam pencatatan untuk
dapat meminimalisasi terjadinya kesalahan pencatatan tersebut maka penting
untuk memahami setiap elmen-elemen laporan keuangan dalam bentuk persamaan yang
disebut sebagai persamaan akuntansi.
3.
Likuiditas
,solvabilitas ,dan rentabilitas sebagai unsur unsur kontinuitas perusahaan
1.
Likuiditas : Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah
kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera
harus dibayar dengan harta lancarnya. Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar
dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki likuiditas sehat
paling tidak memiliki rasio lancar sebesar 100%. Ukuran
likuiditas perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan.
2.
Solvabilitas: Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi semua kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan
menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang
terjadi kecuali perusahaan mengalami ke pailitan.
Kemampuan operasi perusahaan
dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan.
3.
Rentabilitas: Rasio Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan
untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional
perusahaannya, diukur dengan gross profit margin. Semakin tinggi gross
profit margin berarti semakin efektif satu perusahaan.
Likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas merupakan unsur
kontinuitas perusahaan karena ketiga rasio tersebut merupakan ukuran yang
penting dalam manajemen keuangan. Tujuan manajemen keuangan adalah untuk
memaksimalkan nilai perusahaan adapun Manfaat manajemen keuangan adalah untuk
memahami tentang apa yang terjadi disekeliling kita untuk menyelesaikan
masalah-masalah praktis dan juga menjelaskan berbagai fakta dan informasi. Dengan
melakukan pengukuran atas nilai perusahaan melalui rasio likuiditas,
solvabilitas dan rentabilitas diharapkan manajemen perusahaan dapat menilai
apakah kegiatan operasional perusahaan sudah berjalan dengan baik. Itulah
mengapa ketiga komponen ini sangat penting bagi kontinuitas perusahaan.
4.
Lingkup Manajemen Keuangan
1.
Pembicaraan tentang keputusan-keputusan dalam bidang keuangan, yaitu keputusan
investasi, keputusan pembelanjaan & kebijaksanaan dividen dengan tujuan
memaximumkan nilai perusahaan atau memaximumkan kemakmuran pemegang saham.
2. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen keuangan, yaitu penggunaan dana & memperoleh dana, lewat keputusan-keputusan investasi, pembelanjaan & kebijaksanaan dividen agar nilai perusahaan bias meningkat
Sumber :
Penganta Bisnis Modern edisi ketiga Dr.Basu Swastha DH., SE., MBA , Ibnu Sukotjo W.SE.
https://hurulhijriyati1.blogspot.co.id/2016/11/tugas-5_12.html
http://ekonomi-sosiologi-geografi.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-manajemen-keuangan-dan-ruang.html
2. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen keuangan, yaitu penggunaan dana & memperoleh dana, lewat keputusan-keputusan investasi, pembelanjaan & kebijaksanaan dividen agar nilai perusahaan bias meningkat
Sumber :
Penganta Bisnis Modern edisi ketiga Dr.Basu Swastha DH., SE., MBA , Ibnu Sukotjo W.SE.
https://hurulhijriyati1.blogspot.co.id/2016/11/tugas-5_12.html
http://ekonomi-sosiologi-geografi.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-manajemen-keuangan-dan-ruang.html
A. FAKTOR
FAKTOR YANG MENJADI PERTIMBANGAN UNTUK MEMILIKI BENTUK BADAN USAHA YANG AKAN
DIDIRIKAN
Pendirian
suatu badan hukum perusahaan haruslah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan. Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang akan dijalankan.
Dalam praktiknya, pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hukum perusahaan
antara lain:
1.
Jenis usaha yang dijalankan
Hal
pertama yang dipertimbangkan adalah jenis usaha apa yang akan dijalankan.
Sesuai dengan keinginan, badan usaha yang akan dijalankan bisa dalam bentuk
perdagangan, industri dsb. Orang yang ingin membuka usaha, harus selektif dalam
memilih jenis usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar dengan resiko
kerugian kecil.
2.
Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik
Ketika
menjalankan bisnis, ada 2 hal yang sangat erat berkaitan, yaitu mengenai
pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter
badan usaha sangat menentukan hal ini. Karena tidak semua badan usaha memiliki
pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahanya. Dalam hal
memilih CV atau Firma sebagai badan usaha, ketika timbul suatu kerugian, maka
kerugian tersebut menjadi tanggung jawab pemiliknya juga, hingga ke harta
pribadi. Berbeda dengan Perseroan Terbatas, dimana ada keterbatasan tanggung
jawab.
3.
Kapasitas Keuangan dan Kemudahan Pendirian
Umumnya
para pebisnis berskala kecil, ingin memilih pendirian badan usaha yang
prosesnya sederhana dan biaya sesuai dengan kapasitas keuangannya. Ketika
budgetnya tidak mencukupi untuk mendirikan Perseroan Terbatas, seringkali badan
yang dipilih adalah CV. Namun yang harus diperhatikan adalah karakter dari
badan usaha yang dipilih berikut tanggung jawabnya.
4.
Kemudahan memperoleh modal
Dalam
bisnis, pemisahan keuangan pribadi dengan bisnis adalah hal mutlak. Ketika
membuat badan usaha, diharapkan dapat membuat rekening atas nama perusahaan
tersebut. Sehingga, untuk keperluan permodalan, akan dapat dengan mudah
mengajukan ke perbankan atau investor apabila cash flow yang telah berdiri
sendiri dan berjalan baik dari bisnis tersebut sudah diletakkan pada wadah
khusus, yaitu rekening perusahaan.
5.
Besarnya resiko kepemilikan
Para
pengusaha harus memikirkan resiko-resiko yang akan terjadi dalam perusahaannya.
Misalnya pengusaha dalam bidang industri akan menggunakan alat-alat produksi
yang membutuhkan perawatan sesering mungkin agar terhindar dari resiko
kerusakan, cacat, dll.
6.
Perkembangan usaha
Pengusaha
haruslah visioner, oleh karena itu optimisme dalam mengembangkan bisnis juga
merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha. Seiring dengan perkembangan
bisnis, maka tidak hanya omset yang makin besar, namun resikonya juga makin
besar. Oleh karena itu perlu disesuaikan dan dipersiapkan strategi memilih
badan usaha yang tepat.
7.
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
Agar usaha
dapat terkoordinir dengan baik, pengusaha hendaknya melibatkan pihak-pihak lain
yang dapat mendukung jalannya perusahaan. Pihak-pihak tersebut ditempatkan pada
bagian-bagian yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
8.
Kewajiban dari peraturan pemerintah
Sebagai
warga Negara yang baik, pengusaha harus memperhatikan peraturan-peraturan
pemerintah seperti ijin industri, NPWP, akta notaries, pajak dan ijin domilisi.
Dengan
mempertimbangkan beberapa faktor di atas, maka diharapkan badan usaha yang
dipilih benar-benar sesuai dengan harapan pemiliknya. Seiring dengan
perkembangan bisnisnya, maka pemilihan badan usaha juga harus memiliki visi
yang jauh ke depan.
B. ALASAN SESEORANG CENDERUNG MERUBAH
PERUSAHAAN PERSEORANGAN MENJADI USAHA PERSEROAN TERBATAS
Melihat dari kelemahan yang dimiliki dalam bentuk usaha
perseorangan, bentuk ini hanya memiliki sedikit modal karena hanya terdiri dari
satu pemilik sehingga sukar untuk dikembangkan. Selain keuntungan penuh yang
diperoleh pemilik, kerugian penuh juga diraihnya karena usaha hanya dimiliki
seorang diri. Hidup dan mati usaha itu hanya ada di tangan seseorang pendiri
badan usaha tersebut. Sedangkan badan usaha bentuk perseroan terbatas modalnya
berasal dan dimiliki oleh beberapa orang yang jumlahnya menjadi lebih banyak
dibandingkan dengan perseorangan, dengan modal yang lebih banyak inilah dapat
diraih keuntungan yang lebih banyak pula. Dilihat dari kelebihan yang dimiliki
PT inilah pada akhirnya orang cenderung memilih bentuk perusahaan tersebut.
C. BENTUK
USAHA KOPERASI LEBIH COCOK UNTUK RAKYAT INDONESIA
Koperasi
adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social, beranggotakan orang
orang atau badan badan hokum opersi yang merupakan susunan ekonomi sebagai
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Karena itu koperasi cocok
dengan masyarakat Indonesia, koperasi terbukti mampu membuat perekonomian
Indonesia bertahan dar krisis keuangan global yang melanda beberapa Negara Amerika
beberapa waktu yang lalu. Koperasi juga mampu mengumpulkan berbagai sumber
untuk membentuk kekuatan bersama dalam menghadapi persaingan badab usaha lain.
Tujuan
koperasi juga untuk memenuhi kebutuhan yang akan dirasakan bersama, yang akhira
nya nanti akan mengangkat harga diri, dan kemampuan untuk mempertahankan diri
dari kesulitan. Walaupun memang koperasi tidak semaju badan usaha lainnya. Itu
dikarenakan rendah nya minat warga untuk berpartisipasi dalam koperasi
tersebut, pengaturan manajemen nya, permodalan yang dikelola, dll.
Oleh
karena kecocokan koperasi di tengah masyarakat Indonesia, maka koperasi harus
lah kita lestarikan dan tidak perlu meniru gaya system ekonomi Negara lain yang
belum tentu cocok di Negara kita. Karena koperasi sangat mendukung dalam
perekonomian Indonesia yang lemah dan perlu dikembangkan.
D.
GERAKAN
KOPERASI WALAUPUN DI SUBSIDI PEMERINTAH AKAN TETAPI PERKEMBANGANNYA LAMBAT
Seperti
yang saya terangkan sebelumnya, koperasi merupakan usaha yang ada di tengah
tengah masyarakat guna untuk memperbaiki system perekonomian masyarakat dan
juga Indonesia. Namun demikian, perkembangan nya lambat walaupun telah di bantu
oleh pemerintah dikarenakan beberapa factor, seperti:
1. Kurangnya Partisipasi
Anggota
Terbatasnya
usaha ini akibat kurangnya dukungan serta kontribusi dari para anggotanya untuk
berpartisipasi membuat koperasi seperti stagnan. Oleh karena itu, semua masalah
berpangkal pada partisipasi anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang
tangguh, dan memberikan manfaat bagi seluruh anggotanya, serta masyarakat
sekitar.
2. Sosialisasi Koperasi
Masyarakat
belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun
sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen
juga berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi
kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja pengurus.
3. Manajemen
Ketidak
profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi koperasi yang
anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
4. Permodalan
Kurang
berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan
badan usaha tersebut. untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan
melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam
penguasaan factor produksi, khususnya permodalan.
E. Sumber
Daya Manusia
Kurangnya
SDM dalam pengelolaan koperasi sangat berpengaruh dalam perkembangan dan
kemajuan koperasi, seharusnya, dalam kepengurusan harus di tangani oleh manusia
yang mempunyai tingkat SDM yang tinggi.
F. Kurangnya
Kesadaran Masyarakat
Koperasi
berkembang di indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari
dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah.
G. Pemanjaan
Koperasi
Koperasi
banyak dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa ada pengawasan terhadap
bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak wajib dikembalikan. Tentu saja ini
menjadi bantuan yang tidak mendidik,
H. Demokrasi
ekonomi yang kurang
Koperasi
yang tidak diberikan keleluasaan dalam menjalankan setiap tindakannya. Setiap
koperasi seharusnya dapat secara leluasa memberikan pelayanan terhadap
masyarakat, karena koperasi sangat membantu meningkatkan tingkat kesejahteraan
rakyat oleh segala jasa – jasa yang diberikan.
Jadi
seharusnya dalam pengelolaan koperasi harus didukung oleh SDM yang tinggi, dan
pengurus juga harus focus untuk menjalan kan koperasi nya, masyrakat juga
seharusnya bias dan mau untuk berpartisipasi, karena ini demi kemajuan
Indonesia juga. Tidak hanya itu, kita juga harus berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Esa agar koperasi bias berjalan dengan lancar.
E. BENTUK USAHA YANG SANGAT MAJU
UNTUK PERKEMBANGAN BISNIS DIMASA SEKARANG
BISNIS
KULINER
Beberapa
dari anda mungkin berkata “aaahhh…sudah banyak yang menjual makanan,
persainganya juga berat“. Begini yah bro and Sist…apa sih bisnis yang tidak
memiliki persaingan?? bahkan membuka toilet umum saja ada persaingan. Jadi
JANGAN PERNAH MELIHAT PERSAINGAN SEBAGAI SESUATU YANG HARUS ANDA HINDARI.
Tetapi sebagai tantangan yang harus anda tempuh, dan ketika anda bisa mengatasi
tantangan tersebut, maka bisnis yang anda jalankan PASTI Berhasil.
Kuliner
sampai saat ini masih menggiurkan. Bisnis yang sering disebut orang dengan
margin keuntungan sanggup mencapai 100% ini sebenarnya tidak sulit dilakukan
dan SEGMEN nya juga banyak. Mulai dari Makanan biasa ala WARTEG, kemudian
KANTIN, Cafe, Warung Pinggir Jalan, Warung Angkringan dan masih banyak lagi.
Selain itu
jenis makanan Indonesia yang sangat beragam membuat kita lebih leluasa untuk
menyasar kuliner yang mana. Apakah kuliner yang modern atau kuliner yang
Tradisional. Sebut saja misalnya CENDOL.
Minuman yang satu ini mungkin sudah familiar buat kita, tapi ternyata kalau
kita modernkan akan menjadi sesuatu yang berbeda dan disukai banyak orang
Sumber:
http://navieza.blogspot.co.id/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2012-11-30T23:20:00-08:00&max-results=2&start=1&by-date=falsehttps://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi